Pacifier dalam istilah keseharian disebut sebagai
empeng atau kempeng. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan pacifier,
mari kita baca bersama.
Apa itu Pacifier?
Pacifier adalah “peacemaker” perangkat yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk
pacifier termasuk kempeng, dummies, atau “Binkies”.
Pacifier telah digunakan selama berabad-abad
dalam bentuk yang berbeda-beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Bentuk tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga
yang berbentuk menyerupai puting botol-dot. Pada sebagian besar negara telah
memberlakukan peraturan tentang material untuk pacifier harus bebas dari bahan
beracun.
Manfaat penggunaan pacifier
1. Dengan pacifier bayi
bisa terpuaskan untuk kegiatan mengisap sesuatu yang bukan nutrisi.
Menghisap adalah refleks bayi normal. Semua bayi
memiliki kebutuhan untuk mengisap, tetapi jumlah mengisap bervariasi dari bayi
ke bayi. Ada beberapa bayi yang dorongan untuk kegiatan menghisap lebih banyak
dari kegiatan untuk makan. Banyak bayi ingin mengisap ketika mereka lelah,
bosan, atau membutuhkan kenyamanan. Jika bayi Anda ingin menghisap di luar
kegiatan menyusui atau minum dengan botol susu, empeng mungkin memenuhi
kebutuhan tersebut.
2. Dot bisa membantu
bayi Anda tidur
Banyak bayi menikmati kegiatan mengisap agar
tertidur. Menghisap adalah perilaku menghibur diri. Rangsangan menyenangkan
bisa didapat ketika mereka mengisap pada pacifier, jari-jari tangan, dot, atau
ketika menyusu ke ibu. Rangsangan tersebut sebagai penenang terhadap situasi
dunia luar yang masih membuat si kecil merasa bingung.
3. Sebuah pacifier dapat
mengurangi risiko overfeeding untuk bayi yang diberi botol
Apa itu overfeeding, yaitu kondisi pemberian
minuman yang terlalu banyak kepada bayi. Dorongan untuk menghisap untuk
kenyamanan sering ditanggapi keliru dan dianggap sebagai tanda kelaparan akan
minuman ASI. Resiko ini tidak akan dijumpai pada bayi yang menyusu langsung ke
payudara karena pada bayi usia muda mereka tidak bisa mengontrol seberapa
banyak minuman yang akan mereka minum dari botol-dot. Dengan pacifier kebutuhan
bayi akan menghisap bisa terpenuhi tanpa takut kondisi overfeeding.
4. lebih mudah untuk
berhenti menggunakan pacifier daripada berhenti mengisap jempol
Banyak orang tua khawatir tentang kegiatan
mengisap ibu jari menjadi kebiasaan yang mungkin sulit untuk dihilangkan, oleh
karena itu orang tua lebih memilih menggunakan pacifier daripada anak mereka
ketergantungan dengan menghisap ibu jari. Kelebihan pacifier dibanding jempol
adalah orang tua dapat dengan mudah mengontrol anak dalam hal penggunaan
pacifier. Jika dirasa cukup orang tua bisa membuang pacifier tapi tidak dengan
ibu jari.
5. Pacifier dapat
mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
Ada sejumlah studi yang telah menemukan kejadian
SIDS ditemukan lebih rendah pada bayi yang menggunakan pacifier dibandingkan
dengan mereka yang tidak menggunakan pacifier. Sama seperti halnya penyebab
SIDS yang belum dipahami dengan jelas, efek positif yang diberikan oleh
penggunaan pacifier juga masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut diperlukan
sebelum penggunaan pacifier akan direkomendasikan untuk mengurangi risiko SIDS.
6. Dot dapat memberikan
kenyamanan selama prosedur medis
Kenyamanan dari mengisap pacifier menimbulkan
rasa aman dan nyaman sehingga mengurangi jumlah stres pada bayi. Penelitian
telah menunjukkan manfaat yang jelas terlihat pada penggunaan pacifier pada
bayi yang sedang menjalani terapi medis yang menyakitkan. Penggunaan dot adalah
tambahan sederhana, noninvasive, dan efektif dalam pengelolaan rasa sakit.
Kejelekan penggunaan pacifier
1. Untuk beberapa bayi
pacifier dapat mengganggu pertumbuhan
Mengisap membutuhkan energi. Kondisi bayi yang
sedang sakit atau kuning akan lebih cepat lelah ketika melakukan kegiatan
menghisap. Terlalu sering menggunakan pacifier bisa menurunkan nafsu makan
sehingga berat badan bayi juga ikut berkurang.
2. Pacifier dapat
meningkatkan risiko infeksi telinga
Menggunakan Pacifier tampaknya merupakan faktor
yang berisiko menyebabkan terjadinya infeksi telinga bagian tengah
(otitis media). Sebuah studi di Finlandia yang diterbitkan dalam jurnal
Pediatrics menemukan bahwa anak-anak yang melakukan kegiatan menghisap terus-menerus
menggunakan pacifier mengalami infeksi telinga lebih tinggi daripada yang tidak
menggunakan pacifier. Penulis berspekulasi bahwa mengisap pacifier secara
kontinu mungkin merubah tekanan dalam ruang telinga tengah dimana infeksi
telinga bisa terwujud. Namun, dalam penelitian ini tidak menyimpulkan
penggunaan pacifier merupakan satu-satunya faktor yang penyebab infeksi
telinga.
Dalam penelitian ini juga disarankan bahwa
penggunaan pacifier harus terbatas dan lebih cenderung untuk menidurkan bayi
(bukan untuk keseharian terus menerus). Hal ini untuk mengurangi resiko infeksi
telinga.
3. Terlalu sering
menggunakan pacifier dapat mengakibatkan bayi tertunda belajar berbicara
Penggunaan yang terlalu sering pada pacifier bisa
menyebabkan efek ketagihan. Dan jika hal ini berlangsung sampai umur bayi 12
bulan maka mereka akan kekusahan untuk belajar berbicara.
4. Pacifier dapat
sebagai asosiasi untuk tidur
Beberapa bayi menggunakan pacifier secara terus
menerus agar tertidur. Hal ini kemudian dapat menjadi asosiasi tidur bagi
mereka.
Ketika tertidur terkadang mulut terbuka dan
pacifier akan terjatuh ketika bayi menyadari hal tersebut mereka bisa menangis
dan orang tua akan berusaha untuk mencari pacifier kembali untuk mereka. Dalam
hal ini jempol lebih unggul digunakan sebagai alat untuk dihisap daripada
pacifier yang terkadang susah dicari.
CATATAN: Mencabut pacifier ketika bayi tertidur
bukan solusi dari masalah di atas.
5. Penggunaan jangka
panjang atau berlebihan pada pacifier dapat mengakibatkan masalah pada gigi
Penggunaan pacifier (atau menghisap jempol) di
luar usia 5 tahun dapat mempengaruhi bentuk mulut atau gigi anak Anda. Efeknya
adalah adanya gigi gigi bengkok/menonjol. Pacifier yang sering dicelupkan ke
dalam zat manis seperti gula, sirup jagung, glukosa atau madu dapat menyebabkan
peningkatan kerusakan gigi.
dikutip dari : asibayi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar