Jumat, 20 Januari 2012

Mengapa Air Rebusan Mi Instan Harus Dibuang?


Mi instan merupakan salah satu makanan yang paling mudah ditemukan, praktis, dan disukai banyak orang karena rasanya yang enak. Daya simpannya yang lama juga membuat mi instan kerap menjadi pilihan untuk mereka yang tinggal sendiri, namun tak punya waktu untuk memasak.
Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi mi instan disinyalir akan menimbulkan banyak efek negatif bagi tubuh oleh karena kandungan bahan pengawet atau penyedap rasanya. Kemudian, selain kandungan karbohidrat, mi instan tak cukup memiliki kandungan vitamin, mineral, atau serat, yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga, pada dasarnya mi instan tidak cukup memiliki nutrisi bagi keseimbangan gizi tubuh manusia.
"Namun yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan," ungkap dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. kepada Kompas Female, usai peluncuran produk mi instan baru di Swiss Bel Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu.
Kandungan bahan berbahaya dalam mi instan ini didapatkan dari proses pengolahan sampai proses pengawetan yang dilakukan dengan cara menggoreng mi sampai kering. Proses penggorengan biasanya menggunakan minyak goreng, yang membuat air rebusan menjadi keruh dan sedikit berminyak ketika direbus.
"Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang," tukas dr Patricia.
Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Ia hanya akan berkurang sedikit ketika air rebusan pertama dibuang.
Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen. Perlu Anda ketahui, penggunaan bahan pengawet tak selamanya membahayakan, karena produsen mi instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun kandungan bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. "Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaan, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya," tukasnya.
Dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut juga akan sangat berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit. Kulit menjadi lebih kering, yang kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini. Selain itu, mi instan juga akan merusak program diet Anda, karena kadar kalorinya tinggi. Sekali lagi, boleh-boleh saja menikmati mi instan, tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Jangan menjadikan mi instan sebagai makanan utama, melainkan sebagai jajanan selingan saja. Tetaplah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
(kompas-health)

Senin, 16 Januari 2012

Pilihan Investasi Untuk Dana Pendidikan


Menurut financial planner, Ligwina Poerwo-Hananto, sebelum menentukan jenis investasi pendidikan, sebaiknya orang tua mengetahui lebih dahulu berapa perkiraan dana yang dibutuhkan. Tak sedikit orang membeli produk tanpa memikirkan manfaat dari tujuan tersebut. Bahkan orang tua cenderung membeli produk karena ditempeli pendidikan di belakangnya.
Selain itu, menurut Ligwina, asumsikan biaya pendidikan per jenjangnya. Jenjang pendidikan TK hingga SMA asumsikan mengalami inflasi 20% per tahun sedangkan S1, 15%. ‘’Anak adalah tanggung jawab kita. Jadi harus betul-betul berhitung berapa kebutuhannya di masa depan dengan memilih apakah produk ini sesuai dengan kebutuhannya atau tidak,” paparnya.
Ligwina menyarankan sebaiknya orang tua menyiapkan dana pendidikan sejak semasa hamil. Bahkan, pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak juga perlu menyiapkan dana pendidikan karena usia bertambah, sementara belum tahu kapan akan hamil. Jika hamil di usia  lanjut,  jangka waktu usia produktif semakin pendek sementara anak masih kecil.
Berikut ini beberapa pilihan investasi pendidikan:
Asuransi pendidikan. Sesuai fungsinya, asuransi adalah untuk proteksi. Pemilik asuransi  adalah ayah atau ibu yang menjadi pencari nafkah utama. Pemilik asuransi diharuskan membayar premi dalam jumlah dan waktu tertentu sesuai pilihan. Keuntungannya, pemilik asuransi akan mendapatkan dana tiap kali putra-putri memasuki jenjang pendidikan baru, SD, SMP, SMA, dan PT. Selain itu dana asuransi  akan tetap diberikan jika pemiliknya meninggal dunia dengan tanpa membayar premi lagi.  Sebaliknya dana yang diambil sebelum waktunya akan dikenakan pinalti, diharuskan membayar dalam jumlah tertentu.

Tabungan. Menyimpan dana investasi dalam tabungan boleh jadi paling popular karena prosesnya mudah, membuat rekening di bank dan menyimpan sejumlah dana dengan memperoleh bunga berkisar 1 – 2% dan dipotong pajak 15% hingga 20 % tergantung dari saldo tabungan. Keuntungan dari menabung adalah tidak terikat oleh waktu, Anda bisa menarik dana kapan saja. Dananya bisa digunakan untuk uang pangkal, SPP,  les, dan kebutuhan lain yang sifatnya rutin.
Deposito. Hampir sama dengan menabung, deposito adalah menyimpan uang di bank, tapi bunganya lebih besar yaitu sekitar 6% per tahun. Hanya saja bank mensyaratkan jumlah minimal untuk bisa membuka deposito yaitu Rp  8.000.000. Anda tak bisa mengambil uang kapan saja seperti tabungan. Uang yang didepositokan tak bisa ditarik untuk jangka waktu tertentu, 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun. Dana deposito bisa digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti uang les.
Properti. Membeli tanah atau rumah. Dua jenis investasi ini hasilnya cukup besar, meski baru bisa dinikmati dalam waktu panjang. Anda bisa membeli properti dengan perhitungan akan menjualnya 7 atau 10 tahun mendatang saat harganya sudah tinggi. Artinya properti itu dibeli ketika anak masih kecil dan direncanakan untuk masuk PT. Bisa juga dengan menyewakan properti tersebut. Hasil sewanya bisa digunakan untuk biaya pendidikan bulanan. Yang perlu diingat adalah menjual properti butuh waktu, sulit terjual dalam waktu 2 hari.
Reksadana. Investasi yang uangnya dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Laporan perkembangan reksadana akan dikirim setiap satu atau beberapa bulan sekali.
Reksadana ada beberapa jenis, jadi dapat digunakan secara berkala sesuai dengan jangka waktu jenjang pendidikan tiap anak. Reksadana dapat digunakan untuk melawan inflasi pendidikan yang tinggi. Reksadana juga dapat dibeli kapan saja dan dicairkan kapan saja sesuai ketentuan yang berlaku di prospektus. Reksadana ini produk yang teregulasi dengan sangat baik oleh Bapepam-LK sehingga para pihak yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan tindakannya. Setiap jenis reksadana memiliki risiko dan hasil investasi yang berbeda-beda. Jenis  reksadana  antara lain,  pasar uang, pendapatan tetap, saham. Ada juga reksadana terproteksi dan reksadana penyertaan terbatas
(ayahbunda-artikel,keuangan,keluarga)

Membaca Growth Chart


Bayi tumbuh normal? Orangtua memang harus “menegakkan antena” dalam memantau pertumbuhan anak.

Membaca Growth Chart. Standar Departemen Kesehatan RI untuk petrumbuhan anak Indonesia mengacu pada standar badan dunia WHO. Termuat di Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku kesehatan ibu dan anak (KIA), bentuknya growth chart atau tabel berat badan, tinggi badan (BB/TB), dan lingkar kepala.
  • Ukur tinggi badan berat badan dan lingkar kepala anak.
  • Cantumkan tanda berupa titik masing-masing di hasil pengukuran di kurva Pertambahan Berat Badan, Kurva Pertambahan Tinggi Badan dan Kurva Lingkar Kepala.
  • Bila titik berada di area hijau yang paling terang, artinya BB atau TB anak baik. Di luar area tersebut, asalkan masih di area hijau, masih normal. Jika titik berada di area merah, bunda harus waspada.
  • Hubungkan dengan sebuah garis, titik BB/TB anak saat ini dengan titik BB/TB hasil pengukuran bulan lalu. Bandingkan apakah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut posisinya naik (meningkat), yang berarti keadaan gizi anak baik karena ia bertumbuh. Bila garis mendatar, atau bahkan turun tanda pertumbuhannya kurang baik.
  • Bila berat anak tidak naik atau kenaikan tidak sesuai seharusnya jangan langsung panik. Tunggu hingga 56 hari (untuk bayi usia di bawah 5 bulan), atau 90 hari (untuk bayi usia di atas 5 bulan). Jika keadaan tidak membaik, grafik tetap statis, konsultasikan dengan dokter, apakah pertumbuhannya lambat akibat pola makan yang kurang baik, penyakit, atau gangguan hormon pertumbuhan.
  • Contoh: Bebe (2 tahun 1 bulan) berat 10 kg, tinggi 73 cm.
    • Cukupkah beratnya? Berdasarkan Growth Chart, BB ideal dengan ukuran TB tersebut adalah 9,5 kg. Berat Bebe sudah 105% dari BB ideal. Anak disebut ‘berstatus gizi baik” bila berada dalam kisaran 90-110% BB ideal. Jadi, berat badan Bebe sudah cukup.
    • Cukupkah tingginya? TB rata-rata anak perempuan usia 2 tahun 1 bulan adalah 86 cm dengan batsa bawah (ukuran tinggi yang masih bisa ditolerir) 80 cm. Karena tinggi Bebe 73 cm, tergolong pendek atau tinggi badannya kurang.
    Rumus menghitung Tinggi Badan (TB)
    Perkiraan TB anak secara genetika. Rentang 8,5 cm kurang atau lebih dari hasil rumus tersebut masih normal.
    TB anak laki – laki      = TB ibu + TB ayah + 13 : 2
    TB anak perempuan    = TB ibu + TB ayah – 13 : 2
    Contoh: TB ayah 180 cm, TB ibu 155 cm. TB anak laki-laki kelak: 174 cm. TB anak perempuan kelak: 161 cm.
    (ayahbunda-artikel,anak)

Jumat, 13 Januari 2012

10 Makanan Bikin Otak Encer


Ingin anak Anda cemerlang di sekolah? Cobalah untuk memperhatikan dengan jeli  kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu, ada baiknya pula memasukan 10 jenis makanan terbaik berikut ini.  Makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.
1. Salmon
Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 -  DHA and EPA - yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli  walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.
3. Selai kacang
"Kacang tanah (peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin  ini merupakan  antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.
4. Gandum murni
Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut.  Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.
5.  Oat/Oatmeal
Oat merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan  nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari.  Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan sumber  vitamin E, vitamin B, potassium dan seng  -- yang membuat  tubuh dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.
6.  Berry
Strawberry, cherry, blueberriy dan blackberry. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin  banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker.
Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak  omega-3.
7. Kacang-kacangan
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks.  Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral.  Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi  dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya pada sore hari jika dikonsumsi saat makan siang.

Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya  -- khususnya  ALA - jenis asal omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak .
8. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah  sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.
9. Susu dan Yogurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.  Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.
Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolag. Daging sapi tanpa lemak adalah salah atu  sumber makanan yang mengandung banyak  zat besi.  Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam penyerapan zat besi darai sumber lainnya.  Daging sapi juga mengandung mineral seng  yang dapat membantu memelihara daya ingat .
Khsusus bagi  yang vegetarian, Anda dapat memanfaatkan kacang hitam dan burger kedelai sebagai  pilihan.  Kacang-kacangan adalah adalah sumber penting  zat besi nonheme -- tipe zat besi yang membutuhkan vitamin C untuk di serap oleh tubuh. Mengonsumsi tomat , jus jeruk, strawberry dan kacang-kacangan  juga dapat dipilih sebagai upaya mencukupi kebutuhan zat besi.
(kompashealth)

8 Syarat agar Pernikahan Langgeng


Setiap orang pasti menginginkan pernikahan yang sekali seumur hidup. Di awal-awal pernikahan mungkin kebahagiaan akan lebih mudah tercipta. Namun, bagaimana dengan kondisi pernikahan Anda setelah beberapa tahun?
Polling yang dilakukan A Woman's Day dan AOL Living menemukan bahwa sekitar 72 persen perempuan ternyata mempertimbangkan untuk meninggalkan suami pada suatu titik dalam kehidupannya. Meski demikian, sekitar 71 persen perempuan masih berharap untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama pasangan. Bila ingin menjaga hubungan pernikahan tetap langgeng, pastikan Anda melakukan beberapa hal berikut.
1.      Perhatikan lingkar pinggang Anda
Setelah menikah banyak orang justru bersantai dan menghilangkan kebiasaan berolahraga. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 dan diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, terungkap bahwa perempuan memiliki peluang sebesar 37 persen untuk menjadi gemuk jika pasangannya menjadi gemuk. Penelitian lain mengungkapkan, makan bersama-sama dengan pasangan, rekan kerja, atau teman-teman, bisa membuat Anda mengonsumsi makanan 33 persen lebih banyak dibanding jika Anda makan seorang diri. Jadi, jika Anda menginginkan sebuah pernikahan yang langgeng, sebaiknya perhatikan bentuk tubuh Anda.
2.      Buatlah rencana keuangan
Hampir 40 persen orang yang sudah menikah mengaku pernah berbohong pada pasangannya tentang keuangan. Menurut sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2004, masalah keuangan bisa membuat pernikahan Anda berakhir. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda dan pasangan membahas dan menyepakati beberapa aturan dalam pengelolaan keuangan. Jangan khawatir jika Anda adalah seorang pemboros dan pasangan Anda seorang penghemat. "Perencanaan sejak awal akan membuat adanya kesamaan persepsi dan pandangan tentang pengaturan uang," ungkap Ken Robbins, MD, profesor klinis bidang psikiatri dari University of Wisconsin-Madison.
3.      Buatlah aturan dalam rumah
Pasangan menikah menghabiskan waktu antara 5 sampai 10 tahun pertama dalam pernikahan mereka untuk menemukan aturan dalam rumah tangga. "Orang sering tidak menyadari bahwa ketika menikah seharusnya mereka sudah menetapkan bagaimana aturan keluarga mereka nantinya. Seringkali mereka bertengkar karena adanya perbedaan aturan yang diterapkan dalam rumah tangga," ungkap Dr Robbins.
Anda dan pasangan Anda mungkin memiliki ide yang berbeda tentang bagaimana merawat anak-anak. Misalnya, siapa yang mengasuh anak ketika Anda bekerja? Apakah penting bagi Anda untuk makan malam bersama setiap harinya?
4.      Buatlah seks sebagai prioritas
"Meskipun Anda harus membuat seks menjadi prioritas Anda, tapi tak usah mencatatnya dalam jadwal. Jika Anda menjadwalkan seks, hal ini akan membuat seks menjadi sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan dan wajib," ungkap Andrew Goldstein, MD, dokter kandungan dan kebidanan dari Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore.

Pasangan menikah rata-rata melakukan seks sekitar 58 kali per tahun, atau sekitar sekali seminggu. Dalam studi yang dilakukan selama delapan tahun terakhir, ditemukan bahwa 90 persen pasangan mengalami penurunan kepuasan bercinta setelah kelahiran anak pertama. Sebenarnya, tidak peduli seberapa sering Anda berhubungan seks asalkan Anda berdua bahagia. Studi pada tahun 2008 menemukan bahwa pasangan yang melakukan hal-hal kecil seperti bergandengan tangan menunjukkan hormon stres yang lebih rendah dibanding dengan yang tidak melakukannya.
5.      Fleksibel
Meskipun Anda sudah mengatur rencana keuangan rumah tangga, tetaplah bersikap fleksibel terutama jika Anda menikah di usia 20 atau 30-an. Kemungkinan Anda akan mengubah beberapa kebijakan keuangan pada beberapa titik dalam pernikahan Anda. Ketika salah satu dari Anda tidak lagi bekerja, misalnya, pasti akan ada beberapa perubahan keuangan dalam rumah tangga.
Anda juga perlu bersikap fleksibel dengan berbagai aturan dalam rumah tangga, misalnya untuk mengurus anak, atau urusan rumah tangga lainnya. "Setiap orang memiliki peran dalam hubungan, dan selama hal ini terjalin baik maka tidak akan ada masalah dengan bagianku dan bagianmu, yang ada adalah bagian kita," ungkap Goldstein.
6.      Curhat kepada teman
Masalah dalam rumah tangga yang diikuti dengan perceraian selama ini dianggap sebagai aib. Namun ketimbang menutup rapat permasalahan rumah tangga, tak ada salahnya sedikit curhat kepada sahabat Anda. "Sangat membantu untuk bercerita kepada teman tentang masalah yang Anda hadapi. Paling tidak hal ini bisa meringankan beban Anda. Bukan tak mungkin Anda bisa mendapat keuntungan atau solusi dari mereka," tukas Dr Robbins. Meski begitu, berhati-hatilah saat melakukannya. Pilih teman yang betul-betul dapat dipercaya, dan tidak perlu menceritakan semua hal kepada teman Anda. Sesekali luangkan waktu Anda bersama teman-teman untuk sekadar merelaksasikan pikiran.
7.      Temukan kembali kehangatan dengan pasangan
Kehangatan pasangan biasanya memudar seiring dengan kehadiran anak. Waktu Anda akan mulai tersita untuk merawat mereka. Namun tak ada salahnya jika sesekali Anda "melupakan" anak-anak. Ketika memiliki sedikit waktu untuk meninggalkan anak-anak, gunakan kebebasan Anda untuk membengkokkan sedikit aturan dan kebiasaan Anda dan pasangan, untuk menemukan kembali apa yang Anda sukai satu sama lain.
8.      Kerjasama pasangan
Sangat penting bagi para pasangan untuk bekerjasama satu sama lain, dan saling meminta bantuan ketika membutuhkannya. Sadarilah bahwa Anda berdua memiliki keterbatasan, sehingga bantuan dari pihak lain akan sangat dibutuhkan.
(kompas-relationship)